. Enterpreneur Government, Mesin Pertumbuhan Ekonomi Daerah ~ SEKEDAR BELAJAR DAN BERBAGI

Kamis, 29 Maret 2012

Enterpreneur Government, Mesin Pertumbuhan Ekonomi Daerah





TAHUN 2011 yang lalu ekonomi nasional tumbuh 6,5% dan tahun 2012 diproyeksikan tumbuh di kisaran 6,3 – 6,7 persen. Pertumbuhan tersebut diharapkan disumbang oleh investasi, ekspor, pengeluaran konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah serta impor.
Pertumb ekonomi dan daya saing dapat terjadi bila investasinya disektor produksi barang berkembang pesat dan mampu menghasilkan net surplus devisa yang besar. Pertumbuhan ekonomi yang demikian juga diharapkan dapat disumbang oleh pertumbuhan ekonomi daerah yang secara agregat harus tumbuh lebih tinggi dari target pertumbuhan ekonomi nasional.
Mengapa harus demikian? karena memang tidak ada pilihan lain kecuali masing-masing daerah harus menjadi mesin pertumbuhan ekonomi. MP3EI adalah merupakan manifestasi dari sistem perencanaan strategis yang bersifat integratif untuk mempercepat pembangunan ekonomi di mana daerah di masing-masing koridor menjadi mesin penggerak pertumbuhan.
Misi utamanya berarti adalah menciptakan investasi di sektor produktif dan hasil daripada kegiatan investasi tersebut harus dapat menghasilkan out produksi yang kalau dipasarkan harus menghasilkan surplus ekonomi dan surplus devisa yang besar agar daya beli masyarakatnya makin tinggi.
Semua daerah harus berada dalam mainstream paradigma pembangunan ekonomi daerah yang seperti itu. Kalau masing-masing daerah tidak berhasil tumbuh dengan cara itu, maka hal ini akan menjadi beban kita semua dan berarti pula menjadi beban secara nasional. Masyarakatnya berdaya beli rendah, tapi kebutuhan hidupnya bergantung dari pasokan barang dari impor akibat produksi daerah yang tidak tumbuh karena lambannya pertumbuhan investasi di daerah.
Kalau demikian maka bisa dikatakan kebijakan otonomi dan dsentralisasi tidak membuahkan hasil apa-apa dan hal ini akan berdampak buruk bagi pembangunan daerah itu sendiri. Hal yang demikian tidak kita kehendaki terjadi. Pembangunan ekonomi tidak akan berhenti hanya dalam kurun waktu 5 tahun atau 10 tahun saja, tapi akan terus berlangsung di sepanjang masa.
Dan disepanjang tahun tersebut hampir dipastikan pembangunan ekonomi tersebut akan berlangsung di daerah, di 33 propinsi dan di setiap kabupaten/kota. Ibarat sebuah korporasi, maka pemerintah propinsi dapat kita posisikan sebagai holding company, sementara itu, pemkab/pemkot dapat kita posisikan sebagai Stretegic Business Unit yang bertugas menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan bernilai tambah karena sumber bahan baku ada disitu.
Propinsi sebagai holding bertanggung jawab merumuskan visi, misi, strategi investasi dan ekspor daerah yang bersangkutan dan membangun aliansi strategic dan networking untuk mengkapitalisasi aset produktif yang dikelolanya menjadi mesin pertumbuhan. Pada saat yang sama, Propinsi bertidak sekaligus sebagai Marketing and Promoting Agency yang pada dasarnya bertanggung jawab atas proses marketing yang harus dijalankan untuk mempromosikan peluang investasi dan ekspor yang bisa dikerjasamakan.
Strategi marketingnya bukan semata-mata mempromosikan potensi seperti selama ini dilakukan, tetapi yang dipromosikan adalah lokasi-lokasi yang siap huni dengan fasilitas pendukung yang sudah tersedia dan siap digunakan. Inilah esensi dari sebuah paradigma mengenai enterpreneur goverment.
Dengan pendekatan seperti ini diharapkan proses kapitalisasi sumber daya ekonomi daerah dapat diakselerasi untuk menghasilkan pertumbuhan, kesjahteraan dan kemakmuran. Kalau paradigma ini yang menjadi targetnya maka kerja besarnya adalah bagaimana propinsi sebagai holding company dan kabupaten/kota sebagai strategic business unit membangun daya saing agar pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan berkualitas dan berkelanjutan.
Tidak mudah mewujudkan kerangka kerja seperti itu, tetapi hal tersebut telah menjadi sebuah kebutuhan dan tantangan yang harus bisa dijawab karena pada zaman globalisasi dewasa ini yang melakukan persaingan tidak hanya perusahaan saja tapi juga negara dan bangsa. Oleh karena itu, marketing of nation, marketing of region menjadi sebuah keniscayaan.
Lebih lanjut berarti masing-masing negara dan masing-masing daerah harus mampu membangun keunggulannya guna menciptakan kekayaan bagi negaranya dan bagi daerahnya. Kerangka regulasi dan kerangka anggarannya mau tidak mau harus bisa diubah, disempurnakan dan diperbaiki agar enterpreneur goverment bisa bekerja efisien dan menghasilkan produktifitas yang tinggi.***












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Dapatkan Segera Artikel Terbaru Dari SEKEDAR BELAJAR DAN BERBAGI Langsung ke Email anda GRATISSS !!! KLIK DISINI.